Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budidaya dan cara memilih bibit kelinci

Budidaya dan cara memilih bibit kelinci

Kelinci dalam bahasa Jawa disebut Truwelu, dan dalam bahasa Inggris disebut rabbit. Budidaya kelinci di negara maju seperti Amerika, Jerman, Perancis, Belanda, dan Australia, kelinci sama pentingnya dengan beternak ayam, kambing, sapi dan lain-lain.

Di negara tersebut telah lama diusahakan ternak kelinci secara teratur, artinya bukan hanya sekedar sambilan. Di negara tersebut telah diadakan penyelidikan dan pengelompokan jenis untuk memudahkan penelitian tentang sifat dan keistimewaan masing-masing. Di Indonesia kita kenal jenis kelinci lokal, yang asal-usulnya tak mudah kita ketahui karena keturunan dari berbagai ras yang didatangkan ke Indonesia. Pemeliharaannya Pun masih merupakan usaha sambilan.

Daging Kelinci
Sudah bukan rahasia lagi bahwa banyak orang yang terkecoh atau tertipu dengan daging kelinci ini. Daging kelinci ini dikiranya daging ayam.
Memang rasanya tak jauh berbeda dan sulit untuk membedakannya. Di restoran, hotel, dan rumah makan, masakan daging kelinci banyak mendapat sambutan.

Sepasang kelinci yang sudah dewasa dalam satu tahun dapat melahirkan 4 kali. Setiap melahirkan rata-rata bisa mencapai 6 ekor anak. Jadi rata-rata satu tahun dapat menjadi 24 ekor.
Kelinci mengandung dalam waktu 31 hari. Memelihara anak atau menyusui dalam waktu 8 minggu. Pada lima bulan berikutnya anak- anak kelinci menjadi dewasa dan juga sudah bisa melahirkan. Jika kelahiran pertama yang betina separuhnya, berarti anak dari induk pertama dapat melahirkan 2 kali. Jadi, 2 x 3 x 6 ekor = 36 ekor. Sehingga dalam waktu setahun sepasang kelinci kurang lebih dapat berkembang biak sebanyak 24 + 36 + 18 = 78 ekor. Berat kelinci 3 hingga 6 kg.

Bagian kelinci yang bisa dimakan 70% bila kepalanya tak dibuang, sebab kepalanya bisa dibuat sop. Hasil daging kelinci dapat menambah nilai gizi bagi keperluan keluarga.
Menurut penelitian para ahli, makanan daging kelinci menunjukkan banyak persamaannya dengan daging ternak yang lain misalnya ayam, kerbau, dan sapi. Di samping mengandung kalori, protein, lemak, zat besi, dan zat kapur, juga mengandung vitamin A dan B. Tidak ada salahnya bila setiap keluarga mengusahakan ternak ini untuk dimanfaatkan dagingnya.

Kulit Kelinci
Kulit kelinci dapat dimanfaatkan untuk industri kecil. Kulitnya disamak untuk dibuat berbagai macam barang kerajinan, seperti tas, topi, hiasan dinding, dan lain-lain. Untuk menghendaki kulit tertentu kita bisa mengusahakan dari kulit yang tebal dan keras yang diperoleh dari kulit kelinci jantan dewasa.
Untuk menghendaki kulit yang agak lemas bisa diusahakan dari kelinci yang dikebiri dan kulit kelinci muda tentu saja tak menghasilkan, kulit yang lebar.

Untuk menghasilkan kulit yang baik maka diusahakan pemeliharaan yang baik pula, artinya kelinci tersebut tidak terkena penyakit kulit, misalnya kudis dan eksim. Seluk beluk kualitas dan cara pengolahan kulit kelinci ini lebih diketahui oleh pabrik kulit. Sehingga diperlukan pabrik kulit bersedia memberikan bimbingan menyamak kulit atau paling tidak dapat menampung hasil produksi kulit kelinci.
Sebagai catatan, ada sementara peternak yang memelihara kelinci khusus untuk diambil bulunya. Kelinci memiliki bulu tebal. Bulunya untuk dijadikan bahan wol yang harganya mahal. Jenis kelinci yang dapat diambil bulunya yaitu kelinci Angora. Setiap tahun panjang bulunya dapat mencapai 10-15 cm. Setahun dapat dipotong 4 kali dan setelah dipotong dapat tumbuh lagi sepanjang 10 cm.

Kotoran Kelinci
Kotoran kelinci sangat bagus untuk pupuk kandang, terutama sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. Di samping itu, juga bisa digunakan untuk pupuk tanaman pada umumnya.
Menurut penelitian para ahli pertanian, kotoran kelinci banyak mengandung kadar zat N, P dan K yang menunjukkan sangat baik untuk jenis-jenis tanaman, sehingga kita dapat memupuk tanaman pekarangan dengan tidak usah membeli pupuk. Bentuk kotoran kelinci persis kotoran kambing. Bila Anda memelihara kelinci 10 ekor maka dalam seminggu bisa memperolen 1 ember pupuk tanaman.

Kelinci Mulai Dikawinkan


Umur kelinci mulai dibudidayakan atau dikawinkan bila sudah ada tanda-tanda birahi. Kira-kira berumur 4-5 bulan untuk jenis kelinci yang punya berat timbangan 2-3 kg. Sedang untuk jenis kelinci yang bisa mencapai umur 8-10 bulan dengan berat timbangan 4-6 kg. Namun umur di atas tidak mutlak, sehingga kalau kita melihat ada tanda-tanda kelinci telah menunjukkan birahi sebelum umur seperti di atas maka kita bisa secepatnya mengawinkan kelinci tersebut.
Bila kelinci terlambat dikawinkan ada kemungkinan kelinci akan mandul karena kegemukan, karena terlalu banyak lemak dalam tubuhnya. Dengan demikian sel telur pada betina menyempit dan saluran sperma pada jantan juga menyempit, sehingga akan mengganggu jalannya proses perkawinan.

Mengatur Perkawinan
Untuk menjaga jarak dan kualitas hasil pembiakan maka pengaturan perkawinan sangat perlu. Jangan sampai induk kelinci yang baru melahirkan dikawinkan dengan pejantan, karena bisa mengganggu kesehatan induk kelinci. Selain itu anak-anak kelinci belum cukup waktu untuk diasuh atau disusui oleh induknya. Agar tidak terjadi perkawinan kelinci jantan dan betina yang tak kita inginkan maka pejantan dan betina harus dipisahkan dalam kandang sendiri.

Dalam menghindari pemborosan makanan, jika memelihara 10 ekor betina kita cukup menyediakan satu pejantan, sebab daya kawin kelinci jantan memang kuat. Pejantan tersebut harus sudah dewasa betul, artinya cukup mampu melakukan perkawinan.
Dalam setahun seekor induk kelinci dapat beranak sampai empat kali. Umur 4-5 bulan sepasang kelinci lokal tělah cukup umur untuk dikawinkan. Sedang masa mengandung sekitar 31 hari. Mengasuh atau menyusui diperlukan waktu sekitar 56 hari (8 minggu).

Cepat lambatnya mengawinkan induk kelinci akan mempengaruhi hasil produksi. Untuk itu masa mengasuh dapat kita tentukan sendiri, tergantung kapan kelinci itu akan kita kawinkan. Peningkatan hasil dapat dilihat sewaktu kelinci betina masih mengasuh anaknya maka belum dapat dikawinkan dengan pejantan, sehingga induk kelinci dimasukkan ke kandang betina lagi untuk mengasuh anak-anaknya.

Cara ini mempercepat hasil produksi dalam per tahun. Kemungkinan dalam satu tahun seekor kelinci bisa melahirkan hingga 5 kali. Peranan makanan dan kesehatan sangat mempengaruhi kondisi kelinci. Seekor induk kelinci bisa melahirkan 4 kali sudah cukup. Karena anak-anaknya dapat diasuh dengan waktu yang cukup pula. Mempercepat waktu pengawinan dapat mengakibatkan hal-hal yang kurang baik, misalnya tubuh induk dapat terganggu, sehingga akan mempengaruhi kesehatannya.

Kesuburan


Kelinci betina yang sudah dewasa (birahi) dalam rahimnya dapat menurunkan beberapa sel telur. Demikian juga pejantan dalam proses perkawinan dapat menghasilkan beribu-ribu sel sperma. Hanya seekor sel sperma yang dapat membuahi satu sel telur. Kemudian sejumlah sel telur tumbuh dan berkembang menjadi janin kelinci. Proses pertumbuhan ini sekitar 30-32 hari. Setelah itu lahirlah anak kelinci.
Banyak sedikitnya hasil budidaya pembiakan tak lepas dari faktor kesuburan, karena ada jenis kelinci yang bisa beranak banyak (10 ekor), dan ada jenis kelinci yang hanya beranak sedikit (4 ekor). Induk kelinci melahirkan anak terlalu banyak akan merepotkan induk kelinci itu sendiri dan anak-anaknya pun tidak cukup menerima asuhan.

Makanan sangat berperan pada tingkat kesuburan. Bila kelinci tak terpenuhi akan zat-zat makanan maka berakibat menurunnya kondisi tubuhnya, sehingga kesehatannya terganggu dan perkawinan akan terhambat. Tetapi perlu diingat bahwa kelinci yang berlebihan makanan dan menjadi gemuk akan menimbulkan menurunnya tingkat kesuburan.

Lama Kelinci Bunting
Umumnya lama kelinci bunting sekitar 31 hari. Tetapi ada kelinci yang masa buntingnya 32 atau 33 hari. Masa bunting ini ada hubungannya dengan lingkungan, makanan, dan jenis kelinci. Makin besar jenis kelinci maka makin lama usia mengandungnya. Ada juga kelinci yang masa buntingnya 28 atau 29 hari.

Lama Mengasuh atau Menyusui
Lama masa mengasuh atau menyusui diperlukan waktu sekitar 56 hari (8 minggu). Untuk masa mengasuh ini waktunya tidak mutlak, hanya waktu yang ideal adalah 8 minggu, sebab dalam waktu tersebut anak kelinci sudah mampu makan sendiri.
Dengan uraian di atas dapat dipastikan bahwa seekor induk kelinci dalam satu tahun paling tidak dapat melahirkan 4 kali.

Penyebab Gagalnya Pembiakan


Bila kelinci kita tidak segera bunting, atau gagal bunting, atau mutu anak yang dilahirkan tidak memuaskan maka ada beberapa penyebab, yaitu faktor lingkungan, makanan, umur, dan bunting palsu.
Faktor Lingkungan
Lingkungan yang jelek sangat berpengaruh terhadap kehidupan kelinci. Hawa panas yang terlalu tinggi atau perubahan temperatur yang sangat mendadak akan mempengaruhi tingkat kesuburan atau kebuntingan kelinci. Sebaiknya atap kandang jangan dari bahan seng atau dinding kandang jangan sampai kena hembusan angin langsung. Sekitar kandang yang terlalu gaduh juga kurang menguntungkan.

Hindarkan pula dari gangguan anak-anak atau lolongan anjing, sebab tindakan di atas akan membuat kejutan bagi kelinci. Penghuni kandang yang selalu ribut juga menyebabkan terganggunya ketenteraman. Sesuaikanlah luas kandang dengan isi penghuninya. Kelinci yang sedang bunting sangat memerlukan ketenangan, sehingga bila hal-hal tersebut di atas diabaikan ada kemungkinan gagalnya pembiakan.

Pemerhatian makanan
Makanan yang kurang mengandung gizi dapat menyebabkan menurunnya kondisi tubuh, sehingga tak jarang kelinci tersebut mengalami keguguran atau setelah anaknya lahir mati. Makin tua kandungannya maka makin banyak pula zat-zat makanan yang diperlukan. Tak dapat diabaikan juga di sini bahwa kelinci jantan pun harus diperlakukan yang sama dalam hal makanan. Kekurangan zat makanan yang diperlukan oleh pejantan, akan mempengaruhi kualitas sperma.

Umur
Induk kelinci masih produktif beranak dalam umur 2,5-3 tahun. Setelah umur itu kualitas kebuntingannya menurun. Tetapi ada pula kelinci yang masih produktif pada umur 4-6 tahun.
Berdasarkan uraian di atas maka janganlah mengawinkan betina yang masih terlalu muda. Kelinci betina akan produktif dan memelihara anaknya dengan baik pada sekitar umur yang telah ditentukan di atas.

Bunting Palsu


Bunting palsu yaitu betina yang nampak mempunyai tanda-tanda bunting, tetapi ternyata tak melahirkah anak seekor pun. Lamanya bunting palsu ini sekitar 16-22 hari sesudah perkawinan. Tandanya bunting palsu yaitu betina tersebut nampak sibuk membuat sarang dengan mencabuti bulunya seolah-olah mau beranak. Selama bunting palsu ini betina tak mau dikawini oleh pejantan.

Setelah bunting palsunya berakhir baru kemudian betina mau dikawini pejantan. Dan seterusnya betina tersebut bisa bunting kembali apabila tak ada gangguan atau penyebab gagalnya kebuntingan lagi. Penyebab bunting palsu adalah gagalnya proses pembuahan. Hal ini karena tak ada kesuburan pada Kelinci betina atau sperma pejantan kualitasnya jelek

Memilih bibit


Bibit juga merupakan faktor penting dalam pemeliharaan ternak apa pun. Karena sebenarnya titik tolak beternak yang berencana dan terarah adalah dalam memilih bibit. Di samping juga cara memelihara itu sendiri sangat memegang peranan. Kita harus hati-hati memilih bibit kelinci.
Untuk menjadi peternak yang baik tentu saja kita tidak hanya asal pilih. Lebih baik Anda datang ke Balai Pembibitan Ternak yang terdekat agar ditunjukkan cara untuk memilih bibit kelinci yang baik. Karena sesuatu pemilihan yang cermat akan mempengaruhi suksesnya suatu usaha peternakan.

Dalam pemilihan bibit kita perlu mempertimbangkan banyak hal seperti kesehatan, umur, kemampuan berproduksi, dan jenis kelinci.

Kesehatan Kelinci


Tanda-tanda kesehatan pada kelinci dapat diketahui sebagai berikut:
A. Bentuk tubuhnya bulat panjang dan tak ada tanda-tanda cacat di badannya. Kaki belakang rapat pada badannya.
B. Matanya terang, jernih. Mata yang kurang jernih menunjukkan kurang sehat.

C. Bulunya halus dan rata, tak ada tanda-tanda penyakit kulit
D. Hidungnya kering dan tidak ingusan. Hidung kelinci yang basah dan ingusan menunjukkan terjangkit penyakit pilek.

E. Sebagai tambahan, untuk menghendaki produksi dagingnya banyak, tandanya dadanya lebar dan bentuknya bulat. Dada lebar dan bulat menunjukkan kelinci tidak kurus.

F. Kelinci tersebut lincah dan suka berlari lari.

Catatan: Kelinci betina dewasa yang kandangnya beralaskan tanah biasanya menjelang atau sesudah beranak bulunya kotor kena tanah. Hal tersebut bukan karena kelinci tersebut tidak sehat.

Kemampuan Berproduksi


Ada kelinci yang dapat melahirkan 10 ekor atau bahkan lebih. Tetapi ada pula induk kelinci yang hanya mampu melahirkan 4 ekor. Kecenderungan tersebut ada yang sifatnya memang pembawaan (keturunan) atau karena faktor luar misalnya dihubungkan dengan kesehatan dan lingkungan kelinci tersebut.

Sedikit dan banyaknya kelahiran ada segi baik dan buruknya. Induk kelinci yang bisa melahirkan banyak belum tentu menguntungkan bagi kita. Banyak kemungkinan anak-anak kelinci tak dapat terpelihara dengan sempurna. Akibatnya anak-anak kelinci sebagian ada yang mati atau pertumbuhan anak-anaknya tidak pesat.

Bila induk kelinci diwaktu bunting dan melahirkan zat-zat makanannya kurang tercukupi bisa menyebabkan turunnya daya tahan tubuh, karena zat-zat makanan terserap habis oleh anak-anak kelinci yang jumlahnya terlalu banyak.

Makanan
Makanan yang hanya berdasarkan asal cukup atau banyaknya saja tidak dapat dibenarkan dalam usaha memelihara yang baik dan terencana. Makan yang disajikan haruslah cukup mengandung zat protein, hidrat arang, lemak, mineral, dan vitamin serta tak lupa juga kandungan airmya. Cara pemberian makanan juga harus berdasar atas kebutuhan kelinci masing-masing, misalnya untuk kelinci yang sedang tumbuh pemberian makanannya berbeda dengan kelinci yang sedang bunting dan sebagainya.

Zat Makanan
Zat makanan yang dibutuhkan kelinci terdiri dari protein, hidrat arang, lemak, mineral, dan vitamin.

Protein
Protein banyak terdapat pada kacang tanah (bungkilnya), daun turi, daun lamtoro, kedelai, kacang panjang, bungkil kelapa dan tepung teri. Protein ini gunanya untuk pertumbuhan dan berproduksi. Kelinci yang masih muda memerlukan protein pertumbuhan, sedang kelinci dewasa memerlukan protein untuk berproduksi. Oleh karena itu, zat protein ini perlu diberikan untuk kelinci segala umur.

Hidrat Arang
Hidrat arang terdapat pada katul, ubi singkong, ubi ketela, jagung dan cantel, gunanya untuk menimbulkan tenaga. Kelinci memerlukan aktivitas dalam kehidupannya, misalnya untuk bergerak. Jagung yang masih ada tongkolnya baik untuk dikerat agar dapat membatasi panjang giginya.

Lemak
Lemak terdapat pada kedelai, kacang (bungkilnya) dan katul. Gunanya ialah selain untuk menimbulkan energi juga untuk menimbun lemak dalam tubuh, sehingga kelinci tersebut gemuk.

Mineral
Mineral terdiri dari berbagai macam garam Ca, P, dan Fe. Gunanya untuk pertumbuhan, berproduksi, dan reproduksi. Mineral berupa tepung ikan, tepung tulang, kapur, dan rumput kering.

Vitamin
Berbagai macam vitamin yang diperlukan antara lain, vitamin A, D, dan E. Kekurangan vitamin A menyebabkan penyakit mata, mudah diserang parasit dan juga bisa menyebabkan kemandulan. Vitamin ini dapat diperoleh dari sayuran seperti daun singkong, daun ketela rambat, kangkung, jagung kuning, wortel dan lain-lain.

Kekurangan vitamin D akan menyebabkan penyakit tulang dan pertumbuhan tulang tak sempurna. Oleh karena itu, vitamin ini sangat cocok diberikan pada kelinci muda yang tulangnya dalam masa pertumbuhan. Kekurangan vitamin E akan menyebabkan kemandulan. Vitamin ini bisa diperoleh dari kecambah, jagung, cantel, daun kacang tanah, daun turi, dan lain-lain.

Bahan Makanan


Pada garis besarnya ada 3 macam bahan makanan untuk kelinci, yaitu daun-daunan hijau, umbi-umbian, dan biji-bijian.

Untuk membatasi panjang giginya maka kelinci perlu disediakan makanan yang dapat dikerat, jagung yang masih bertongkol, ranting dan batang kayu basah untuk dimakan kulitnya. Perlu diperhatikan pula, yaitu sisa-sisa makanan yang sudah tidak akan dimakan lagi perlu dibersihkan. Sebab jika tidak, timbunaŋ daun-daunan itu akan menghasilkan uap panas, busuk dan mengganggu pernapasan.

Air Minum
Meskipun daun-daunan dan umbi basah banyak mengandung air sekitar 70-90%, tetapi dalam kandangnya juga perlu disediakan air bersih. Hal ini gunanya agar bila sewaktu-waktu udara terlalu panas kelinci cepat memperoleh air. Sebaliknya, bila udara atau temperatur sangat dingin kelinci banyak membutuhkan makanan dari biji-bijian seperti jagung. katul dan lain-lain, untuk menghangatkan tubuh mereka. Selain mengeluarkan kotoran, kelinci juga kencing.
semoga bisa menjadi inspirasi untuk anda.

Post a Comment for "Budidaya dan cara memilih bibit kelinci"