Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Algoritma google

Algoritma google

Google saat ini merupakan alat pencarian paling populer dan andal di internet. Hingga istilah 'Googling' terdengar begitu familiar.
Mungkin orang tidak akan menggunakan istilah yang sama ketika mereka melakukannya dengan pencarian lain, seperti Bing (Microsoft), Baidu (China) Yandex (Rusia), jadi kedengarannya sedikit berbeda, jika orang mengatakan 'binging', 'baiduing' atau 'Yandexing'.
Google telah berhasil menciptakan Brand Activity untuk kegiatan pencarian informasi di internet. Ya, aktivitas itu dikenal sebagai "Googling".
Mendominasi dengan 92,16% pengguna mesin pencari di dunia, 2 pesaing di bawahnya, yaitu bing dan yahoo, seolah hanya dianggap sebagai gangguan kecil oleh perusahaan yang dimulai sejak tahun 1998 oleh "Sergey Brin" dan "Larry Page".
Padahal, sejak tahun 2000 tepatnya 23 Oktober, Google memanfaatkan sistem pencariannya untuk meraup untung dengan meluncurkan Google Ads (dulu Adwords).
Dan hingga saat ini Google Ads telah menjadi Core Business Google dengan membuka omzet milyaran dollar hingga akhir tahun 2019 ini hanya dari iklan Google saja, bukan dari unit bisnis Google lainnya.
Meski sudah terbilang sempurna dan nyaris unggul tanpa kompetitor, bukan berarti Google santai-santai saja. Perbaikan sedang dilakukan untuk lebih menyempurnakan sistem pencarian mereka.
Itulah sebabnya, Google secara rutin melakukan perbaikan sistem dengan melakukan beberapa pembaruan sistem algoritmik.
Untuk memperjelas, mengapa Google mengotorinya dengan pembaruan Algoritma. Alasannya jelas untuk menjaga sistem pencetakan uang mereka dalam kondisi terbaik.
Selain untuk tujuan komersial, tentunya Google melakukan hal tersebut, untuk memudahkan kebutuhan pengguna dan penerbit secara bersamaan. Di satu sisi, Google sepertinya 'memaksa' penerbit untuk berbuat lebih baik lagi dalam membuat konten bagi penggunanya.

Perbedaan antara Googling beberapa tahun yang lalu dan sekarang


Dan dari sisi pengguna, pernahkah kita menyadari, perbedaan antara Googling beberapa tahun yang lalu dan sekarang?
Hasil pencarian yang disajikan oleh Google saat ini lebih rapi, lebih lengkap, dan di bagian atas halaman pertama kita disajikan dengan hasil pencarian yang berkualitas.
Saat kita mencari sesuatu dengan kata kunci A, kita tidak lagi diarahkan ke kumpulan web Auto Generate Content yang isinya hanya membingungkan pelesetan kata kunci tersebut, dan hasilnya nihil, kita tidak bisa mendapatkan apapun disana.
Atau kita tidak lagi diarahkan ke web pendek, yang hanya beberapa paragraf dan menyampaikan konten alakadarnya.
Di halaman pertama, Google hanya menampilkan situs otoritas, kredibel dan terpercaya untuk dikonsumsi dan dijadikan rujukan bagi pengguna yang sedang berburu informasi. Inilah yang diinginkan google.
Google tidak pernah main-main dengan masalah peningkatan sistem pencarian untuk memuaskan penggunanya.
Jika kita memperhatikan update demi update, ada beberapa hal yang "diperjuangkan" oleh Google agar tampilan hasil pencariannya lebih baik.

Kriteria situs web atau blog yang harus dihindari agar kebal terhadap pembaruan Google:


1. Plagiarisme atau Konten Duplikat.
Google tidak dapat menentukan keaslian konten. Siapa yang membuatnya lebih dulu. Namun Google dapat mendeteksi siapa yang mengunggahnya terlebih dahulu (diindeks). Jika kita adalah pengunggah kedua dan seterusnya, maka konten tersebut dianggap duplikat alias plagiat.
Dan untuk ini tidak ada belas kasihan. Website kita akan terkena penalti dengan turunnya skor ranking SERP, dan tentunya artikel tersebut tidak akan terindex.
2. Memasukkan Kata Kunci
Hindari pemaksaan penulisan kata kunci yang berlebihan dalam sebuah artikel.
Penjejalan kata kunci yang tidak biasa dapat menunjukkan "penjejalan kata kunci" dan Google tidak menyukai ini.
Hukumnya adalah peringkat blog kita menurun, sehingga yang paling sulit bisa deindex atau bahkan semua artikel masuk ke sandbox.
Sandbox adalah "penjara" bagi blog. Begitu blog kita masuk ke sana, maka selama itu tidak lagi muncul di halaman pencarian.
3. Kurang Konten dan Relevansi
Istilah penamaan konten seadanya. Biasanya singkat, konten hanya basa-basi, tidak menarik dan kurang relevan dengan kata kunci yang dibidiknya.
Indikasinya adalah Bounce Rate yang tinggi untuk konten semacam ini. Karena biasanya pengguna langsung keluar setelah tidak menemukan apa yang mereka cari.
4. Tautan Spam
Hindari cara yang disengaja untuk membangun backlink. Google telah mampu mendeteksi backlink yang sengaja disimpan di direktori link, atau di website khusus yang menyimpan backlink (Link Farming).
5. Blog Dangkal
Blog dengan navigasi tidak teratur. Banyak jebakan, plugin, dan pernak-pernik yang tidak perlu yang membuat kecepatan jadi lambat.
Ingat, saat ini kecepatan halaman adalah penilaian Google.
Mungkin sebenarnya masih banyak hal yang menjadi perhatian Google, dan terlewat saya bahas disini. Silakan tambahkan komentar di bawah.

Dan berikut ini hal-hal yang bisa diusahakan agar blog tangguh dari update algoritma Google dari waktu ke waktu:


1. Prioritaskan Kebutuhan Pengguna
Kesalahan umum bagi webmaster adalah berusaha semaksimal mungkin agar situs web mereka diindeks dan diposisikan dengan baik di laman penelusuran Google, tetapi kedua dalam menyajikan solusi yang dicari pengguna. Padahal Google sendiri menyarankan, "Utamakan Pengguna Anda".
Google dapat mendeteksi situs web yang kontennya disukai pengguna, dengan membaca metrik untuk waktu yang lama di situs dan rasio pentalan rendah.
Jika user experience website bagus, maka otomatis Google akan menaikkan ranking website kita, karena dianggap bermanfaat bagi banyak pengguna.
2. Fokus pada produksi konten SEO
Pengguna senang jika apa yang mereka cari dijawab dengan tulisan kita. Dan disajikan dengan menarik.
Kemudian mereka akan betah berlama-lama membaca artikel tersebut hingga selesai. Dan ini bagus untuk menekan rasio pentalan.
Ini merupakan sinyal bagi Google bahwa web kami disukai oleh pengguna. Sekali lagi, ingatlah pengalaman pengguna yang baik adalah faktor penentu peringkat situs web kita baik.
Buat juga pembahasan artikel yang lengkap dan mendalam. Artikel di bawah 1000 kata saat ini lebih sulit untuk diindeks.
Dan 70% lebih artikel dengan pembahasan yang relatif panjang dan mendalam, lebih berpeluang mendapatkan link kontekstual dari blogger lain, inilah jenis backlink natural yang sangat disukai Google.
Artinya artikel blog kita bermanfaat dan dijadikan referensi oleh blogger lain.
3. Tentukan Kata Kunci Anda
Coba ubah pola pikir Penjejalan Kata Kunci dengan Penempatan Kata Kunci.
Daripada memaksakan sejumlah kata kunci dalam konten, letakkan kata kunci tersebut di tempat-tempat strategis, seperti di tautan permanen artikel, judul, dan subpos.
Tentukan kata kunci yang ditargetkan dan gunakan dengan tepat dalam 100 kata pertama dan terakhir dari artikel kami.
Ini akan membantu robot browser Google mengenali tentang konten kami.Ingat, Algoritma RankBrain Google adalah pembelajaran mesin, kecerdasan buatan yang dapat mempelajari konteks artikel kita secara keseluruhan.
4. Meningkatkan CTR
Kalaupun website kita bisa tampil di halaman depan pencarian, ternyata kemungkinan diklik oleh pengguna masih sekitar 70%.
Tingkatkan kemungkinan ini dengan membuat judul artikel menarik yang relevan dengan kata kunci pencarian pengguna.
Nah pelajari, bagaimana membuat Meta Description yang mengundang klik.
Biasanya kita hanya punya waktu kurang dari 10 detik untuk menarik perhatian klik pengguna.
Pastikan 10 detik berharga ini terwakili oleh konten Meta Description yang menarik, jelas, dan merepresentasikan konten konten secara keseluruhan.
5. Pastikan desain web dan kontennya Responsif (Mobile Friendly)
Blog yang tidak responsif pada tahun 2015, yang dikenal sebagai MobileGeddon, Web yang tidak mendukung perangkat seluler telah mengalami penurunan peringkat yang signifikan.
Google sangat prihatin dengan masalah responsivitas seluler ini, karena sekitar 55% pengguna mengakses informasinya melalui perangkat seluler.
Artinya jika website kita tidak responsif maka dipastikan kita akan kehilangan lebih dari separuh potensi trafik, selain mengalami penurunan rangking tentunya.
6. Periksa Inbound dan Outbound Links
Backlink memang penting sebagai faktor penentu peringkat blog.
Namun semua link tersebut harus dijamin kualitasnya. Banyaknya link tidak menjamin bagus. Jika salah menjadi racun bagi kelangsungan blog.
Lakukan audit tautan, untuk memastikan semua tautan masuk dan keluar ke blog kita adalah tautan yang sehat. Bukan tautan spam dan tautan yang terlalu dioptimalkan, Google juga secara agresif memerangi tautan jenis ini dalam algoritme Penguin.

Sedikit kesimpulan:


Sebaiknya tinggalkan cara-cara yang tidak sehat untuk membuat konten blog.
Dan mulailah menerapkan langkah-langkah dan metode membuat situs web Otoritas.
Selama kita merancang situs web yang berorientasi pengguna, membuat konten yang bagus, dan menerapkan SEO, seharusnya tidak ada yang kita khawatirkan dengan pembaruan Google.
Google sedang memperbarui yang merupakan bencana bagi web, yang dibuat secara acak dari awal, tanpa perencanaan konten dan dibuat hanya untuk monetisasi.
Namun untuk web yang sudah memiliki semua kriteria di atas, Google Update sangat membantu.
Blog akan lebih menguntungkan karena mendapatkan trafik yang melimpah tanpa henti walaupun jarang diupdate.
Salam sukses semua.Tetap semangat

Post a Comment for "Algoritma google"