Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

cara budidaya ikan diskus

cara budidaya ikan diskus

Ikan diskus atau Symphysodon memiliki bentuk tubuh yang dikompresi secara lateral. Berbeda dengan Pterophyllum, finnage yang diperpanjang tidak memberikan, diskus berbentuk bulat. Dari bentuk inilah dari mana nama umum mereka, "diskus", diberikan.

Pada sisi-sisi ikan sering terpola dalam nuansa warna biru, merah, hijau, dan coklat. Beberapa varian yang lebih terang adalah hasil dari pembiakan selektif oleh aquarists dan tidak ada di alam liar.

Panjang cakram biasanya mencapai 12,3 hingga 15,2 cm. Ikan dewasa umumnya memiliki berat 150–250 g. Tidak ada dimorfisme seksual yang jelas untuk ikan jenis ini, tetapi yang jantan dapat mencapai ukuran lebih besar daripada betina.

Pada varietas bentuk pemuliaan, diskus merah (melon merah) betina umumnya lebih merah daripada jantan.

Asal usul dan penyebaran


Symphysodon yang dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai ikan diskus, adalah genus cichlids asli dari lembah sungai Amazon di Amerika Selatan.

Karena bentuknya yang khas, perilaku, warna, serta pola yang cerah, diskus populer sebagai ikan akuarium air tawar, dan banyak dibudidayakan di beberapa negara Asia. Ikan diskus kadang-kadang disebut sebagai ikan pompadour.

Ikan diskus
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Mencatat : Cichliformes
Keluarga: Cichlidae.
Suku: Heroini
Marga: Symphysodon.

Ikan diskus adalah ikan dari genus Symphysodon, yang saat ini termasuk dalam spesies S. aequifasciatus, S. discus dan S. tarzoo, berdasarkan tinjauan taksonomi yang diterbitkan tahun 2006.

Cara budidaya


Memilih pasangan. Langkah pertama dalam mengawinkan diskus adalah memilih induk yang akan dikawinkan. Di sini harus dapat dibedakan antara sifat, karena pengaruh lingkungan dan sifat genetik.

Induk dipilih saat ikan berumur 2 bulan. Yang dipilih ikan yang warnanya paling bagus. Hanya 20-25 % anak ikan yang dihasilkan dapat dipilih untuk menjadi induk. Di anjurkan agar ikan diskus dibiarkan menemukan pasangannya sendiri. Untuk mendapatkan pasangan secara cepat , 6–7 ikan dewasa diletakkan dalam akuarium berkapasitas sekitar 227 1.

Jika sampai beberapa waktu tidak berhasil, ikan itu dipisahkan dalam akuarium dan sebulan kemudian mereka kembali disatukan dalam 1 akuarium.

Alternatif lain dapat dimasukkan seekor ikan ke dalam akuarium berisi 5-6 ikan dewasa. Dengan cara ini, dalam beberapa hari biasanya akan diperoleh beberapa pasangan ikan.

Pasangan ini dipindahkan ke akuarium berkapasitas 9 1 untuk bertelur. Ikan diskus cenderung bertelur antara bulan Juni sampai November. Diskus turquoise bertelur setelah berumur 1 tahun, cobalt sekitar 6-8 bulan kemudian.

Saat bertelur yang terbaik adalah setelah berumur 1 sampai 2 tahun, untuk mengurangi risiko telur dimakan oleh induknya. Ikan dewasa biasanya lebih baik dalam merawat telur dan anak-anaknya.

Ruang tempat bertelur dibuat sangat tenang dengan cahaya suram. Setiap akuarium mempunyai silinder PVC untuk bertelur, dan suhunya 27, 8–30° C. Hanya pakan hidup yang diberikan pada ikan. Air diganti 20–30 % setiap 2-3 hari, dan setelah ikan bertelur, air diberi metil biru untuk mencegah tumbuhnya jamur.

Seleksi


Mulai hari ke 2 setelah menetas, anak-anak ikan diberi udang laut yang baru menetas. Pada saat berumur 7 hari, anak-anak ikan ini dipisahkan dari induknya ke akuarium lain.

Pakannya tetap udang sampai mereka cukup besar untuk makan hati sapi dan tubifex. Anak ikan dipisahkan dari induknya pada saat masih sangat muda agar induknya dapat segera bertelur lagi, sehingga lebih banyak anak ikan yang dapat dihasilkan setiap bulan.

Diskus yang dipisahkan dari anaknya dapat bertelur sampai 20 kali berturut-turut, bahkan ada yang sampai 30 kali meskipun jumlahnya semakin sedikit. Setelah dipisahkan dari induk, anak ikan harus diberikan makan teratur.

Untuk mempercepat laju pertumbuhannya, dianjurkan suhu akuarium yang tinggi, yaitu sekitar 32,2-33, 9° C selama 2 hingga 3 bulan pertama. Seleksi secara teratur dan pemisahan berdasarkan ukuran perlu dilakukan agar dapat diperoleh anak ikan berkualitas tinggi.

Meskipun telah diseleksi, masih ada diskus yang kurang indah warnanya atau yang pertumbuhannya kurang cepat, diskus ini masih bisa dimanfaatkan menjadi kelinci percobaan untuk penggunaan obat-obatan atau campuran hati sapi yang baru.

Perawatan


Sediakan minimal 3 akuarium dengan ukuran yang berbeda, 0,6, cm,  100cm dan 120cm.
Akuarium yang panjangnya 0, 6 m khusus digunakan untuk mengawinkan induk ikan.

Akuarium yang berukuran lebih besar, yaitu yang panjangnya 1 m dan 1, 2 m digunakan untuk memelihara anak-anak ikan dan ikan dewasa. Setiap akuarium ukuran 1 m dapat diisi 7 hingga 8 ikan dewasa atau 15 anak ikan berukuran panjang sampai 5 cm.

Akuarium berukuran 1-2 m dapat diisi 10 ekor ikan dewasa atau sekitar 20-25 ekor ikan muda. Dianjurkan untuk memelihara paling tidak 15 anak ikan dalam satu akuarium, karena ikan muda suka bergerombol. Setiap akuarium harus memiliki jumlah oksigen yang cukup dan hangat. Suhu yang dianjurkan 30–33, 3° C untuk diskus muda. Diskus dewasa lebih tahan terhadap air yang lebih dingin.

Penggunaan air


Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah air. Kemasaman air dijaga pada pH 7 dan kepekatan sekitar 50 ppm.

Air yang digunakan biasanya telah ditampung selama 2-3 hari di akuarium. Air yang langsung diambil dari keran juga bisa digunakan.

Setiap hari 80-90 % air dalam tangki perlu diganti. Jika menggunakan air keran, yang diganti hanya 50-60 % atau separo setiap harinya.

Pemberian pakan


Yang paling penting diperhatikan adalah pakannya. Ada 3 macam pakan yang digunakan, yaitu cacing darah, hati sapi dan cacing tubifex.

Cacing darah diberikan saat masih hidup pada pagi hari. Walau banyak ahli meragukan kebersihan cacing darah, usahakan untuk bisa mempergunakan dengan baik.

Hati sapi yang digunakan bisa diimpor dan berasal dari sapi yang dipelihara tanpa obat-obatan dan hormon. Campur dengan multivitamin dan protein.

Beberapa ahli ikan diskus terkemuka, terutama Dr. Schmidt, mencela penggunaan hati sapi, karena sering mengandung hormon yang mempengaruhi kesuburan ikan jantan.

Pakan kontroversial lain yang digunakan adalah cacing tubifex. Karena terlalu kontroversial, tidak dianjurkan pecinta diskus untuk memakainya, tapi kalau bisa mempergunakan tidak ada salahnya.

Tubifex diberikan hanya setelah air dalam akuarium diganti untuk mencegahnya menggumpal dengan kotak oran diskus, sehingga tidak dapat dimakan.


  • Untuk yang akan memakai tubifex, ada 2 petunjuk:


1 . Pilih penjual yang dapat dipercaya. Tanyakan hal ini pada pecinta diskus lain yang telah berhasil memakainya

2. Sebelum diberikan, cacing dibilas bersih dan agar lebih aman tambahkan antibiotik ke air yang digunakan untuk mencuci. Cacing tubifex sangat baik dalam memacu laju pertumbuhan diskus muda dan sedikit lebih baik daripada hati sapi. Tubifex mengandung protein 45-50%.

semuanya-id.blogspot.com


Post a Comment for "cara budidaya ikan diskus"