Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

cara pembenihan udang galah

cara pembenihan udang galah

Cara pembenihan udang galah (Macrobrachium rosenbergi) dengan sistem aliran air yang tertutup. Sistem ini dapat dikembangkan di mana saja, tidak harus di tepi pantai.

Dalam setiap tempat pembenihan satu meter persegi bisa dipelihara anak udang sebanyak 7.500 hingga 15.000 ekor. Tiap unit berisi 12 m3 air payau dari laut .

Sistem trickling filter


Kendala yang umum dihadapi dalam budidaya udang galah adalah dengan kepadatan tinggi sisa pakan dan hasil ekskresinya.

Kalau membusuk, bahan ini dapat mengurangi kadar oksigen dalam air dan meningkatkan pembentukan gas beracun, akibat lainnya dapat juga menurunkan derajat keasaman air, sehingga kemampuan udang melawan bakteri patogen melemah.

Salah satu cara mengatasinya dengan mengganti airnya sesering mungkin.

Tetapi dengan sistem trickling filter ini, hal itu bisa diatasi tanpa harus terlalu sering mengganti airnya. Air yang diganti terbatas hanya 20% dari total air yang digunakan.

Trickling filter adalah sistem penyaringan air secara fisik, kimia dan biologi dengan memompakan air kotor ke dalam susunan bahan penyaring yang terdiri atas lapisan bahan kasar, keras, dan tajam.

Mikro organisme Nitrosomonas sp dan Nitro-bacter sp, serta algae yang tumbuh pada batuan penyaring membantu menguraikan limbah makanan dan kotoran udang tanpa membahayakan udang yang dipelihara.

Air yang berada di bak pemeliharaan dialirkan ke bak penampungan, kemudian dipompa ke bak filter.

Di bak filter mikroorganisme akan menguraikan sisa makanan dan hasil ekskresi udang. Air yang telah bersih itu kemudian dikembalikan lagi ke dalam bak pemeliharaan secara gravitasi.

Bahan yang digunakan


Kolam pembenihan udang galah bersistem trickling filter ini menggunakan batu sungai berdiameter 7 hingga 10 cm sebagai lapisan paling dasar.

Lapisan keduanya adalah arang batok kelapa berdiameter 0,5- 1,0 cm setebal 5 cm yang dibungkus kain kasa. Lapisan ketiga, batu kapur berdiameter 3-5 cm setebal 10 cm. Terakhir batu kerikil berdiameter 3-5 cm setebal 40 cm.

Kolam pembenihan ini baru bisa digunakan setelah 3 hingga 6 minggu agar mikroorganismenya tumbuh.

Batu sungai itu berfungsi sebagai ruang tempat air tergenang. Arang batok sebagai pengadsorbsi bahan racun dan sebagai sumber karbon dalam proses kerja bakteri. Batu kapur bisa membantu menetralkan pH. Mikroorganismenya sendiri hidup menempel pada batu kerikil.

keuntungannya


Dengan memakai sistem ini, nilai BOD ( nilai kebutuhan oksigen ) bagi proses biologi perombak bahan organik dapat diturunkan sebanyak 55-60 %. Total bahan tersuspensinya pun dapat ditekan sebanyak 30 hingga 35 %.

Keuntungan lainnya, sistem budidaya udang galah ini bisa diterapkan pada kondisi di bawah cuaca ekstrem dan pada lokasi yang jauh dari pantai. Lagi pula, peralatan dan mekanisnya juga sangat sederhana.

Semoga bermanfaat

semuanya-id.blogspot.com


Post a Comment for "cara pembenihan udang galah "