cara mengembangbiakkan burung perkutut
Anggapan burung perkutut masih dianggap sulit atau tidak dapat dikembang biakkan di dalam sangkar, meskipun pakan dan minumnya terpenuhi.
Namun anggapan itu kini sudah tak berlaku lagi. Kenyataannya, dua perkutut yang berlainan jenis itu dapat dibiakkan dalam sangkar.
Habitat dan penyebaran
Secara alami burung perkutut biasa hidup di daerah pinggiran hutan, ladang dan persawahan. Kadang-kadang burung ini merupakan hama pertanian, karena suka memakan benih atau biji-bijian yang baru ditanam. Misalnya padi, jagung, kedelai, dan biji-bijian yang lain.
Daerah penyebarannya meliputi Asia Tenggara dan India Timur. Secara liar burung ini berkeliaran di lingkungan di daerah bersemak atau perkampungan dekat areal pertanian dan perkebunan.
Makanan burung perkutut
Makanan pokok burung perkutut yaitu berupa berbagai biji-bijian kecil. Yang biasa diberikan orang ialah padi, jewawut, kejawan (biji rumput yang tumbuh di sela-sela tanaman padi) dll.
Makin banyak diberi biji-bijian, makin baik pengaruhnya bagi burung perkutut. Makanan yang bermutu tinggi mempengaruhi daya tahan tubuh dan warna bulu.
Biji-bijian yang diberikan harus bersih dan kering. Jangan memberi biji-bijian yang sudah tersimpan lama, berbau apek, dan bercendawan.
Sebaiknya dalam penyimpanan biji-bijian untuk konsumsi agar dicuci bersih terlebih dahulu, lalu dijemur sampai kering. Baru kemudian disimpan di tempat yang bersih dan tertutup rapat.
Makanan yang bagus untuk burung perkutut ialah campuran berbagai biji-bijian, terdiri dari millet, jagung yang telah ditumbuk kasar, beras ketan hitam, kacang hijau, jewawut jawa, dan godem (jewawut Bali).
Ketan hitam dan Kacang hijau banyak mengandung vitamin B1. Selama bahan itu disukai dan dimakan secara teratur, perkutut akan tetap lincah dan segar. Ini berarti sangat membantu dalam menghasilkan telor yang normal dan keturunan yang sehat kuat.
Berikut ini kiat menjodohkan sepasang perkutut di dalam satu sangkar.
Masa perkenalan
Dua ekor perkutut yang akan dijodohkan hendaknya benar-benar sehat dan sudah dewasa. Sebelum kedua burung perkutut dimasukkan ke dalam satu sangkar, masing masing burung terlebih dahulu dipelihara di dalam sangkar yang berbeda dan diletakkan berdekatan, tujuannya kedua burung dapat saling mengenal.
Masa perkenalan ini memerlukan beberapa waktu, kurang lebih satu minggu. Keduanya harus diberi pakan khusus burung perkutut yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Kedua burung dapat disatukan dalam satu sangkar setelah menempuh masa perkenalan selama kurang lebih satu minggu, perkutut betina baru boleh dimasukkan ke dalam sangkar perkutut jantan.
Pada saat itu, biasanya terjadi keributan di dalam sangkar, karena sang jantan terus mengejar perkutut betina.
Karena seringnya dikejar-kejar serta dipatuk-patuk oleh sang jantan, maka bulu perkutut betina akan menjadi kusut dan banyak yang rontok. Demikian pula dengan bulu sang jantan tampak sedikit kusut.
Pada kondisi seperti ini, peternak harus tetap tenang dan sabar. Jangan cepat putus asa dan berkesimpulan perkutut itu tidak mungkin akur.
Peristiwa demikian hanya berlangsung sementara, kurang lebih 3 hingga 4 hari. Setelah melampaui masa ini, kedua perkutut akan mulai tenang kembali, hanya kadang-kadang masih agak ribut.
Sesekali, perkutut jantan dan betina itu masih belum mau berdampingan di tenggeran yang telah disediakan. Kalau sang jantan sedang bertengger, sang betina akan berada di bawah saja. Begitu pula sebaliknya.
Kebersihan sangkar
Kebersihan sangkar harus selalu diperhatikan. Kotorannya setiap 2-3 hari sekali dibersihkan. Sebaiknya, burung perkutut juga selalu dimandikan, paling tidak seminggu sekali pada waktu pagi hari, kemudian dijemur di bawah sinar matahari yang cukup. Hal ini perlu dilakukan agar perkutut menjadi jinak, bersih dan sehat.
Selain itu, air minum nya harus selalu bersih dan selalu diganti jika sudah terlihat kotor.
Adaptasi
Setelah sepasang perkutut tadi beradaptasi selama kurang lebih 12 hari sejak dimasukkan ke dalam satu sangkar, mulai lah mereka kelihatan bercumbu rayu. Keduanya akan saling mematuk bagian bulu kepala dan tubuh pasangannya dengan mesra. Masa cumbu rayu ini berlangsung selama kurang lebih 3 hari, kemudian di lanjutkan dengan masa perkawinan.
Persiapan kawin
Perkawinan sepasang perkutut biasanya ditandai oleh suara khas sang pejantan sebelum kawin. Dan setelah selesai masa kawin, perkutut betina akan selalu dikejar-kejar untuk beberapa saat. Sesudahnya, mereka akan bermesraan kembali dan tampak semakin akrab. Perkawinan itu lalu mereka lakukan 3-4 kali setiap harinya.
Sejak mereka mulai kawin, perlu di siapkan tempat bertelur atau sarang dari rerumputan kering. Perkutut akan membuat sarang atau membenahi sarang yang sudah disiapkan dua hari sebelum bertelur.
Jumlah telur yang dihasilkan hanya sekitar dua butir saja. Telur kedua akan di keluarkan selang dua hari dari telur pertama.
Telor burung perkutut biasanya akan menetas dalam waktu kurang lebih 14 hari atau dua minggu.
Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "cara mengembangbiakkan burung perkutut "